cover
Contact Name
Desy Ayu Krisna M
Contact Email
kdesyayu@gmail.com
Phone
+6281542316447
Journal Mail Official
kdesyayu@gmail.com
Editorial Address
Dalem Mangkubumen KT III/237, Kraton
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Arsitektur Pendapa
ISSN : 18580335     EISSN : 27155560     DOI : 1037631
Core Subject : Engineering,
Topik yang dapat dipublis dalam jurnal ini mencakup teoritisi, sejarah, filosofi, spiritual, kerajaan, bangsawan, kampung, perdesaan, cagar budaya (heritage), kawasan, lanskap (landscape), dan budaya arsitektur Jawa Mataram, arsitektur lokal Indonesia dan hal-hal seputar ilmu arsitektur pada umumnya baik teoritik, rancang bangun maupun teknologi.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2019)" : 5 Documents clear
Kajian toleransi keruangan pada kawasan pendukung pariwisata di Jalan Margo Utomo, Yogyakarta Aprodita Emma Yetti; Indah Pujiyanti
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v2i1.63

Abstract

Pariwisata merupakan salah satu generator ekonomi di Indonesia. Dalam konteks keruangan arsitektur, berkembangnya pariwisata berbanding lurus dengan pertumbuhan kawasan dan kota di suatu tempat. Fasilitas untuk mendukung pariwisata menjadi sebuah kebutuhan primer dari perencanaan pariwisata. Salah satu dampak dari kebutuhan fasilitas pariwisata adalah munculnya ruang-ruang baru di kawasan-kawasan lama yang sudah terbentuk sebelumnya. Dampak tersebut dapat memunculkan konflik keruangan. Untuk meredam konflik keruangan, maka perlu adanya tindakan adaptif berupa toleransi keruangan di lapangan. Jl. Margo Utomo, Yogyakarta merupakan salah satu penggalan jalan yang strategis dan saat ini berkembang sebagai sentra perniagaan dan pariwisata Yogyakarta. Kawasan ini memiliki akulturasi budaya dari sisi arsitektural yang menjadi ciri khas dan memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Banyak investor yang tertarik untuk investasi di Yogyakarta dan membangun fasilitas pariwisata di jl.Margo Utomo. Pembangunan fasilitas-fasilitas baru di kawasan ini harus dicermati agar tidak terjadi konflik keruangan.  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan kebijakan dalam keruangan arsitektur dan membangun kesadaran serta toleransi akan nilai ruang di perkotaan yang ramah terhadap pariwisata.
Analisis material dinding yang berpegaruh terhadap tingkat kenyamanan termal bangunan; studi kasus bangunan rumah tinggal desain dari Puslitbang Perumahan dan Permukiman Kementrian Pekerjaan Umum Nurina Vidya Ayuningtyas; Jatmika Adi Suryabrata
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v2i1.64

Abstract

Latar belakang yang sudah ada mengenai upaya mencapai suhu yang nyaman ini tidak dapat hanya diselesaikan dari sisi sistem mekanikalnya, namun pendekatan arsitektural dari desain konfigurasi selubung bangunannya yang mampu membantu dan memberikan efek nyaman bagi penghuninya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kenyamanan termal atau suhu di dalam ruangan sebuah desain rumah tinggal dengan menerapkan beberapa material dinding yang berbeda-beda sehingga didapatkan nilai perbandingan tingkat kenyamanan termal setiap material dinding yang diaplikasikan. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan metode simulasi melalui model komputer (computer model). Berdasar hasil analisis sesuai hasil simulasi yang didapat, maka pemilihan material pada menggunakan batako, bata dan bata ringan secara karakteristik memiliki sifat bahan yang mirip. Hal ini dikarekan karakter “thermal properties”ketiga bahan ini tidak jauh beda. Berbeda dengan material kayu, berdasar hasil simulai untuk memperoleh Surface Inside Temperature, Mean Radiant Temperature dan Opertaive Temperature mendapat hasil suhu/temperatur paling tinggi.
Pengaruh perubahan fungsi bangunan pada bentuk bangunan Bangsal Banjar Andhap Dalem Mangkubumen Yogyakarta Tri Yuniastuti; Desy Ayu Krisna Murti
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v2i1.65

Abstract

Dalem Mangkubumen awalnya adalah rumah tinggal bagi Putra Mahkota Kraton Yogyakarta calon Sultan Hamengkubuwono VII. Sejak dibangun mulai tahun 1874, Dalem Mangkubumen mengalami perubahan fungsi: awalnya sebagai rumah Pangeran beserta kerabat Kraton, sebagai kampus Universitas Gadjah Mada (1949-1982) dan kampus Universitas Widya Mataram sejak tahun 1982 hingga saat ini. Hal ini mengakibatkan bangunan di Dalem Mangkubumen mengalami perubahan baik tata ruangnya maupun penampilannya termasuk bangunan Bangsal Banjar Andhap.           Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi perubahan tata ruang dan penampilan bangunan Bangsal Banjar Andhap akibat perubahan fungsi yang terjadi hingga saat ini. Penelitian ini diharapkan juga dapat mengungkap bagaimana tata ruang dan penampilan bangunan sebelum mengalami perubahan sehingga dapat menjadi acuan melestarikan bangunan yang asli. Agar tujuan penelitian tersebut dapat tercapai, maka cara atau metode yang dinilai tepat digunakan adalah metode grounded yang didasarkan atas penelusuran empirik.           Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan tata ruang dan penampilan bangunan Bangsal banjar Andhap sejak digunakan sebagai tempat pendidikan Fakultas Hukum Universitas Widya Mataram : yang semula terbuka tanpa dinding karena berfungsi untuk umum, menjadi tertutup berdinding luar dan partisi yang membatasi ruang-ruang Fakultas Hukum UWM. Penambahan material komponen bangunan bersifat semi permanen, sehingga tidak kesulitah apabila suatu saat harus dikembalikan ke bentuk aslinya.
Tipologi tata ruang rumah bangsawan di dalam Baluwarti Kraton Yogyakarta, berdasarkan gelar kebangsawanan Istiana Adianti
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v2i1.66

Abstract

Rumah hunian bangsawan di kraton Yogyakarta disebut dalem, yang dikategorikan dalam bangunan rumah joglo. Dalem diberikan kepada keturunan raja dan orang yang telah berjasa kepada kraton  untuk memberikan keleluasaan dalam mengatur ruamhnya sendiri sekaligus sebagai bentuk pelestarian budaya. Sebagai keturunan raja dan orang yang telah berjasa atau disebut bangsawan memiliki nama dan gelar kebangsawanan sesuai aturan dilingkungan kraton Yogyakarta. Pengelompokan dalem menurut kepemilikan awal dalem berdasarkan nama dan gelar didalam baluwarti Kraton, didapatkan tatanan kecenderuangan tatanan ruang rumah tinggalnya. Walaupun pada dasarnya dikategorikan dalam rumah tradisonal Yogyakarta tipe Joglo. Dimana Joglo memiliki hirarki kelengkapan paling tinggi dibanding tipe yang lain dalam hal susunan ruangnya.  Pada kelompok tertentu terdapat peruabahan perubahan yang tidak sesuai dengan karakter rumah joglo. Perubahan tersebut terjadi pada kelompok yang memiliki ketrikatan paling jauh dengan kraton.
Studi wisata berbasis satwa sebagai destinasi baru di Kawasan Karangwaru Riverside Yohanes Eudes Suharno; Padmana Grady Prabasmara
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v2i1.67

Abstract

Karangwaru Riverside merupakan Ruang Terbuka Hijau yang dikembangkan di kawasan bantaran Sungai Buntung di wilayah Kelurahan Karangwaru, Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta. Pengembangan kawasan bantaran sungai merupakan upaya dari Kementerian PUPR dalam penataan kawasan bantaran sungai. Sebagai sebuah bantaran sungai, awalnya kawasan Karangwaru Riverside merupakan sebuah kawasan kumuh yang padat penduduk. Kondisi yang demikian, salah satunya berimplikasi kerusakan ekosistem dan fungsi sungai yang terhambat. Untuk mengatasi dan mengendalikan masalah tersebut, maka revitalisasi sungai merupakan salah satu solusi, teknisnya berupa pembuatan siring. Sejalan dengan penataan kawasan tersebut, wilayah tersebut dikembangkan pula sebagai Ruang Terbuka Hijau bagi warga sekitar. Kehadiran Ruang Terbuka Hijau tersebut, mengundang perhatian dari warga sekitar maupun yang berasal dari luar wilayah. Mengacu pada hal  tersebut, maka kawasan Karangwaru Riverside memilki potensi besar untuk dikembangkan dengan berbagai tujuan dan bidang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendukung pengembangan dan penataan kawasan Karangwaru Riverside. Salah satu pengembangan Karangwaru Riverside sebagai destinasi baru kawasan wisata, yaitu wisata berbasis satwa. Keberadaan Sungai Buntung di wilayah tersebut, memberikan keuntungan bagi pengembangan Karangwaru Riverside sebagai kawasan wisata satwa. Selain untuk mendukung program Kota Tanpa Kumuh, pengembangan tersebut berfungsi pula untuk mengakomodir masyarakat yang memiliki ketertarikan pada satwa dan memiliki potensi pengembangan ekonomi kreatif. 

Page 1 of 1 | Total Record : 5